Tanggal : 28 Juni 2009
Lokasi Mancing : P. Seribu
Nama Anglers : Sambas, Sofyan, Ko Ahin, Yudi, Pak Ishak dan Isteri serta 2 kawan, Andi
Nama Kapal : Surya Jaya
Kapten Kapal : Rohiman
Ongkos Sewa : 1,25 Juta
Spot : Karang Kroya

Kondisi Angin : Timur
Kondisi Arus : Sedang

Cuaca : Cerah/Berawan
Ombak : Kurang Nyaman

Ikan yg di dapat , Kupas-Kupas, Gabus Laut,Kuniran,Kurisi Merah, Kerapu, Kuwe, pasiran dll.
Ukuran yg terbesar : Jenis : Kupas Berat : 1-3 Kg

Teknik Memancing : Dasaran & Ngoncer

Umpan yg digunakan : Udang, ikan iris
*******
Kasihan melihat Andy yang udah ingin berobat karena penyakitnya yang mulai kambuh, saya yang baik hati [mode narsis on] tidak tega dengan penderitaannya yang sekian lama dia alami. Saya bilang ke Andy, saya tidak bisa memberikan apa-apa namun cuman bisa memberi jalan saja, tolong hubungi saya kalau ente pengen mengobati penderitaan sekarang ini. Akhirnya dia menghubungi saya dan berjanji untuk datang dan bertemu dengan saya untuk terapi.
Tadinya saya kira yang mengidap penyakit ini Andy doang, ternyata Pak Ishak yang tau kalau saya berniat menolong Andy menelepon juga dan memohon untuk diobati penyakitnya. Saya yang kadung baik hati akhirnya mengiyakan dan membuat perjanjian ketemu untuk pengobatan di Tanjung Pasir Jam 3 Subuh.
Saya yang sudah tiba di Tanjung Pasir Jam 10 deg-degan membayangkan apakah muat pasien-pasien saya ini karena setelah konfirmasi ternyata mereka yang akan ikut terapi berjumlah 6 orang sedangkan saya belum mengetahui panjang dan lebar kendaraan yang akan mengangkut kami karena kapal ini baru kami booking, bukan kapal langganan kami. Tapi alhamdulillah muat juga, jam 3.30 subuh kami semua berkumpul, setelah memuat barang perbekalan akhirnya kita berangkat dan tidak tanggung-tanggung jumlah orangnya yang akan melakukan pengobatan yaitu totalnya 10 orang. Baru sekarang saya mengalami berobat lebih dari 6 orang, biasanya untuk mencapai 6 orang saja susah banget.
Sebelum kendaraan dibooking, rencana awal tadinya kami akan berobat ke pulau Pari namun tak lama kemudian rencana berubah ke pulau Peniki mau mencari obat merah tapi sama tak jadi karena kapten kapalnya kadung dibooking orang lain dan dia tidak mau diikutin karena katanya rahasia perusahaan. Akhirnya kita booking kapal lain dan dapat kapal yang gede dari biasanya. Setelah cangcingcong dengan kapten akhirnya kita putuskan untuk berangkat menuju Kroya.
Tiba ditempat pengobatan jam 6.30, semua penderita mulai melakukan pengobatannya sendiri-sendiri ada yang ngotrek, jebluk dan ada yang ngoncer. Tak lama kemudian kami semua terkejut karena mendengar teriakan kesakitan dari konceran ko Sofyan akhirnya kami semua mengerubungi ko Sofyan yang sedang berjuang untuk mengambil Tenggiri, kurang lebih 3 menit setelah tarik ulur akhirnya Tenggiri terlepas karena tali dilibas oleh insangnya yang tajam. Kami semua merasakan kekecewaan yang mendalam, apalagi ko sofyan yang menggerutu sepanjang hari.
Focus pengobatan kami ternyata berubah-rubah, tak lama setelah ko Sofyan, mulailah Ibu Ishak yang menjadi primadona karena terus menerus strike, sedangkan kami hanya sesekali. Sampai-sampai saya bilang ke Bu Ishak untuk istirahat dulu biar saya merasakan strike hehe.
Setelah jam 12 lewat mulailah Andy yang menjadi sorotan karena karang kroya terus memberikan dia obat pereda sakaw, mulai dari tanda-tanda, kuwe, kupas-kupas yang ukurannya gede-gede. Padahal tadinya sebelum jam 12 dia tumbang, tidak kuat dengan goyangan ombak kroya yang patah-patah. Tapi memang harinya dia, padahal kita bertiga berjejer di belakang, saya ko sofyan dan dia tapi yang paling banyak strike dia .............[kurang ajar lo andy udah ditolongin malah meledek...] kedua saya ketiga ko sofyan.
Setelah beberapa kali pindah spot dimana menghasilkan berbagai macam obat pereda sakit seperti kurisi, kupas-kupas, kerapu, kuniran, selar, kuwe, tanda-tanda dll akhirnya kita pulang jam 5 dengan menghasilkan total berat ikan kira-kira 40 kiloan.

Catatan:
Untuk pak Devisal, saya mohon maaf bahwa saya tidak jadi berangkat ke pulau Pari padahal kemaren bilangnya mo ke Pari. Harap dimaafkan yah pak.